Permasalahan ketidaksuburan jadi salah satu yang paling mengerikan bagi kaum hawa. Kodrat perempuan merupakan hamil dan melahirkan. Ketika tahu bila ada dilema dalam organ reproduksi yang membikin sulit hamil pastinya akan memunculkan kekhwatiran besar.

Salah satu persoalan reproduksi yang kerap dialami perempuan ialah miom. Miom atau fibroid yakni tumor jinak yang tumbuh di otot atau jaringan ikat di bagian mana saja pada rahim.

Meski miom bukanlah penyakit ganas membahayakan, berdasarkan Ali Sungkar, dokter obstetri dan ginekologi RSIA Brawijaya, semua hal yang bukan berasal dari dalam tubuh tetaplah tidak
normal. Karena apabila tak ditangani dengan ideal, miom dapat memunculkan komplikasi dapat berbahaya bagi jantung. Baca juga info tentang pengobatan alternatif miom.

" Miom itu termasuk dalam kategori tumor. Ia bentuknya padat ya, letaknya di rahim," ujar dr. Alim saat ditemui di Senayan, Jakarta Sentra, beberapa waktu lalu.

Pada beberapa besar perempuan yang memiliki miom cenderung tidak menyadarinya, sebab memang tak memunculkan gejala apapun. Seandainya ukurannya sudah membesar bisa memicu
perdarahan organ intim wanita, sakit perut, nyeri panggul, kerap membuang air kecil, dan ketidaknyamanan atau sakit ketika berkaitan seks.

Lokasi pertumbuhan miom ini juga bisa di mana malah. Banyak kasus lokasi pertumbuhan miom ini membuat perempuan jadi susah hamil.

" Miom itu beda-beda letaknya. Bila di dalam rahim, otomatis tak dapat hamil. Apabila di tengah, kemungkinannya dapat. Apabila di luar pasti bisa," jelasnya.

Untuk Sahabat Dream yang mempunyai miom di dalam rahim, tidak perlu berkecil hati. Karena berdasarkan dr. Ali, miom dapat diselesaikan dengan operasi. Seandainya sudah diangkat, maka dapat segera mengawali program kehamilan.

Untuk miom yang berada di luar rahim, konsisten dapat hamil dan sekalian diangkat saat persalinan. Hingga ketika ini banyak teori yang menerangkan terjadinya miom salah satunya yakni teori sel induk.

" Teori sel induk menjelaskan dikala menstruasi dinding rahim teraktivasi karena hormon estrogen. Tapi, dalam cara kerjanya mengalami pembengkakkan sampai ia membesar dan menjadi miom," tutur Ali.

Berakhir menopause, kemungkinan miom menghilang sungguh-sungguh besar. Hal ini karena hormon estrogen yang memicu miom sudah stop aktif ketika menopause.